Aneh bin ajaib memang mayoritas pandangan orang Indonesia sekarang. Di antara banyak orang Indonesia itu adalah orang yang beragama Islam salah kaprah (pandang) terhadap bendera yang berlafazkan La ilaha Illa Allah ini. Masih banyak yang mamandang bahwa bendera itu bendera suatu kelompok, sebutlah itu sekarang di kenal Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), padahal Bendera dan Panji itu bukanlah hasil kreativitas organisasi tersebut. Organisasi itu memakainya untuk melanjutkan dan mewujudkan peradaban Islam. Heran juga, niat baik itu malah di tuduh dengan perbuatan makar.

Secara singkat saya ingin menjelaskan bahwa bendera yang berwarna hitam itu disebut dengan Rayah (Panji), sedangkan yang berwarna putih itu disebut dengan Liwa’ (Bendera), kedua-duanya bertuliskan La ilaha Illa Allah Muhammad Rasulullah.

Dalam hadist yang diriwayatkan Tirmidzi, Rasulullah bersabda: “Panji Rasulullah Saw. berwarna hitam”.

Sebagai ummat Islam janganlah sampai alergi terhadap Panji dan Bendera Rasulullah Saw. tersebut. Bahkan jangan sampai menuduh bahwa bendera itu benderanya teroris. Pemahaman dan wawasan kita terhadap kedua benda tersebut harus betul-betul di pahami. Bendera itu bukan milik satu golongan, bahkan bukan milik satu golongan. Kedua benda tersebut adalah milik ummat Islam.


Nah, yang terpenting adalah bukan hanya mengibarkannya. Akan tetapi, isi yang tertulis di Panji dan Bendera itu harus hidup dalam hati dan kehidupan kita sehari-hari secara utuh.[]