Di antara kita sering sekali melalaikan
waktu senggang. Terkadang kita tidak memanfaatkan waktu senggang kita dengan
hal-hal positif. Padahal, banyak sekali kegiatan-kegiatan yang sangat
bermanfaat bagi kehidupan kita, seperti halnya membaca. Membaca sesuatu
pekerjaan yang santai, tapi sangat banyak faedahnya. Berikut keutamaan-keutamaan
membaca menurut Dr. ‘Aidh al-Qarni, penulis buku La Tahzan (Jangan Bersedih).
Dengan membaca, kita dapat mengusir
perasaan was-was, kecemasan, dan kesedihan. Dengan membaca, kita dapat
menghindarkan seseorang agar tidak tenggelam dalam hal-hal yang batil. Membaca dapat
menjauhkan kemungkinan seseorang untuk berhubungan dengan orang-orang yang
menganggur dan tidak memiliki aktivitas.
Dengan membaca kita dapat melatih lidah
untuk bebrbicara dengan baik, menjauhkan kesalahan ucapan, dan menghiasinya
dengan balaghah dan fashalah. Dengan membaca dapat
mengembangkan akal, mencerahkan pikiran, dan membersihkan hati nurani. Membaca dapat
meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan daya ingat serta pemahaman.
Dengan membaca, kita dapat mengambil
pelajaran dari pengalaman orang lain, kebijaksanaan kalangan bijak bestari, dan
pemahaman ulama. Dengan membaca, kita mempunyai kemampuan mencari dan memproses
pengetahuan, untuk mempelajari bidang-bidang pengetahuan yang berbeda, dan
penerapannya dalam kehidupan nyatat. Membaca dapat menambah keimanan, khususnya
ketika membaca buku-buku karangan kaum muslimin. Sebab buku merupakan; pemberi
nasihat yang paling agung, pendorong jiwa yang paling besar, dan penyuruh
kepada kebaikan yang paling bijaksana.
Dengan membaca dapat membantu pikiran
kita agar tenang, membuat hati agar lebih terarah, dan memanfaatkan waktu agar
tidak terbuang sia-sia. Dan dengan memabaca dapat membantu kita memahami;
proses terjadinya kata secara lebih datail, proses pembentukan kalimat, untuk
menangkap konsep dan untuk memahami apa yang berada di balik tulisan.
Tentunya, tulisan-tulisan yang kita
baca haruslah tulisan yang bernilai positif. Tulisan-tulisan yang mengandung
hikmah dan kebenaran, bukan membaca tulisan-tulisan yang menyesatkan akal
pikiran kita. Bukan membaca tulisan-tulisan yang mendorong kita berbuat hal-hal
yang jahat. Maka tidaklah sia-sia, Allah Swt. menurunkan firman pertamanya
dengan bacaan Iqra’ yang artinya
lebih kita kenal dengan perintah; bacalah![]
Medan, 28 Oktober 2017
0 Komentar