Kepuasan yang pertama dari menulis adalah apabila tulisan kita dibaca oleh orang. Walau tulisan-tulisan kita tidak sebagus para penulis profesional, tapi belum tentu tulisan itu tidak berpengaruh kepada orang lain. Ingat, setiap tulisan tidak ada yang tidak bernilai. Jadi jangan pernah takut atau tidak percaya diri untuk menulis.

Sahabat Muhammad Saw, Ali bin Abi Thalib, pernah berkata, "Ikatlah ilmu dengan menulis." Salah satu ulama termasyhur, Imam Al-Ghazali juga berkata, "Kalau kau bukan anak raja dan kau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis."

Maka dari itu, kita sebagai pelajar atau yang mencintai ilmu pengetahuan, cara mengikat ilmu pengetahuan itu adalah dengan cara menuliskannya. Dengan menulis juga, maka kita yang bukan orang klas tinggi, yang bukan berdarah "biru", akan selevel dengan mereka. Anak raja terkenal karena ayahnya sebagai seorang raja, anak ulama terkenal karena ayahnya, dan kita yang menulis akan dikenalkan oleh tulisan kita.

Terkadang kita bingung hendak menuliskan tentang apa, sehingga membuat kita malas untuk menulis. Kita terus menunggu ide, padahal ide itu tidak selamannya datang sendiri kalau kita tidak menjemputnya. Warren G. Bennis dan Burton Nanus, penulis terkenal dari New York, Amerika Serikat, dalam bukunya yang berjudul, Leaders: Strategies for Taking Charge, mengatakan, "Tulislah apa saja, air tidak akan mengalir sebelum krannya dibuka." Artinya, menurut mereka, ilmu atau pengetahuan tidak akan mengalir kalau tidak krannya dibuka, dan krannya itu adalah dengan menulis.

Haruskah terus menunggu ide atau inspirasi? Tidak harus. Stephen King, penulis terkenal dari Amerika, mengatakan, "Kita tidak harus menunggu datangnya inspirasi itu, kita sendirilah yang menciptakannya." Menulis atau menjadi penulis itu tidaklah susah. Kuncinya adalah kemauan. Lebih lanjut Stephen mengatakan, "Untuk menjadi penulis yang dibutuhkan adalah kemauan keras untuk menulis dan kemudian mempraktekkannya."

"Apa yang harus aku tulis?" Demikian kita sering bertanya pada diri sendiri. Pertanyaan itu sangat membahayakan sekali, dan harus cepat-cepat dibuang dengan cara menuliskan apa saja. Sebagaimana pendapat seorang Novelis terkenal, J.K. Rowling, yang karya tidak lagi asing di telinga; Harry Potter. J.K. Rowling mengatakan, "Mulailah dengan menulis hal-hal yang kau ketahui. Tulislah tentang pengalaman dan perasaanmu sendiri." Jadi teman-teman, tidak perlu lagi bertanya, "apa yang harus kutulis?" Sudah tidak zamannya lagi sekarang tidak menulis.

Lebih hebat lagi apa yang dikatakan oleh seorang Novelis terkenal dari Indonesia, Pramoedya Ananta Toer. Ia mengatakan, "Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian." Nah, sepintar apa pun teman-teman, secantik apa pun dan setampan apa pun, kita akan hilang jika tidak menulis. Sudah berapa tokoh-tokoh dunia dan bahkan tokoh-tokoh di negara kita ini tidak dikenal oleh masyarakat dan sejarah, karena mereka tidak menulis. Dan nama tokoh-tokoh yang terus kita sebut-sebut hari ini, tetap terdengar, walau suara mereka tidak bisa lagi kita dengar.

So, tidak ada lagi alasan untuk tidak menulis.

Sekalian dulu yang dapat aku tulis, lain waktu kita bertemu lagi. Walau hari ini hari libur, Minggu, kita harus tetap menulis. Tidak ada hari libur untuk menulis. Selamat Weekend...!!!


Sumber ilustrasi: http://lazuardi.id/