Beberapa
hari yang lewat saya sering membagikan tulisan dengan judul Menikmati
Secangkir Kopi NDP dan juga mempromosikan Kopi Inscan Cita dari
Aceh yang diproduksi oleh Kader-kader HMI Cabang Takengon.
Kedua-duanya kopi itu sangat nikmat diseruput. Yang satu
kita seruput dengan isi kepala dan yang satu lagi kita seruput dengan lidah. Wahh...dua-duanya
nikmat banget.
Di kampus, saya wajib minum kopi satu gelas. Di Cafe Johor74-Medan biasanya saya habiskan kopi sebanyak dua gelas satu malam. Nah,
setiap harinya rata-rata saya menghabiskan kopi tiga gelas perhari. Kata orang-orang
sih gak bagus untuk kesehatan, tapi bagaimana lagi, saya tiap malam begadang,
dan lagi pula ada yang bilang kalau keras begadang harus ada minum kopi.
Saya ingin mengatakan kepada Anda, bahwa ada kopi yang
sangat nikmat sakali. Tahukah Anda kopi apa itu?
Apa pun jenis kopinya pasti enak dan nikmat. Tergantung selera
dan kecocokan lidah kita. Akan tetapi, ada satu kopi yang sangat nikmat sekali.
Kalau kopi yang saya pesan dikantin atau di cafe
itu memang nikmat sekali, tapi itu masih biasa. Kopi yang nikmati itu adalah
ketika dibuat oleh adik Kohati. Karena dia aktivis dan muslimah yang sholeha
dan intelektual.
Sekedar berbagi pengalaman (gak apa-apa tooh), hari minggu yang lewat saya
menikmati secangkir kopi buatan seorang aktivis Kohati. Rasa-rasanya kopi itu
kopi Sidikalang, walau pun rasa gulanya lebih banyak, akan tetapi kopinya tetap
nikmat sekali. Saya juga heran kenapa bisa begitu. Mungkin karena bercampur
bacaan suci (Basmalah), hati yang bersih
dan senyum yang sangat ramah. Selain jago membuat kopi, HMI-Wati juga sosok perempuan ideal. Oleh karenanya, saya memproklamasikan kopi
ternikmat itu adalah kopi buatan adik Kohati.[]
0 Komentar